Kisah Hadhratussyaikh Hasyim Asy'ari Membatalkan Fatwanya

Pada Musim Haji 2018 alhamdulillah saya dapat sowan kepada guru saya KH. Nurul huda Dazuli. Beliau berkisah tentang semangat amar ma'ruf nahi munkar KH. Hasyim Asy'ari dengan cara yang bijak, keikhlasan dan ketawadhu'an beliau. 

Di Kediri zaman itu terdengar oleh hadhrotussyeikh thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah. Pengikut thoriqoh ini melakukan baiat yang tidak wajar, lantas beliau membuat surat larangan thoriqah tersebut kepada para kiayi di kediri dengan menugaskan KH. Ahmad Djazuli Usman untuk menyebarkannya. Belum sempat dibagikan, pada acara walimah nikah beliau berdua bertemu. "Apakah surat sudah dibagikan?" tanya sang guru. "Maaf Yai belum sempat, hari hari ini saya masih sangat sibuk" jawab KH. Ahmad Djazuli. KH. Hasyim kemudian berkata " gak usah dibagikan saya menemukan kitabnya". 

Dalam kisah ini tampak betul keikhlasan dan ketawadhuan Hadhrotussyaikh dengan mengakui kesalahan beliau, melarang hal yang belum diketahui hakikatnya. Semoga kita bisa meneladani para ulama, memetik cahaya ilmu dari akhlaq para ulama.

HUKUM ISLAM SEPUTAR PUASA

HUKUM ISLAM SEPUTAR PUASA

 

Arti Puasa

Puasa (shaum atau shiyam) secara bahasa berarti menahan (imsak). Puasa dalam istilah fiqh berarti menahan diri dari pembatalan puasa disertai dengan niat dari terbitnya fajat sampai terbenamnya matahari.

Hukum Puasa

Puasa pada bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi orang yang telah memenuhi syarat wajib. Ketentuan ini didasarkan pada QS. Al Baqarah 2/183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.