Menu

Wednesday, September 18, 2024

Cara Mencuci Sarung BHS, serial merawat sarung BHS


Cara Mencuci Sarung BHS agar Tetap Cerah dan Awet

Sarung premium seperti BHS, Ketjubung dll apalagi hasil tenun tangan atau ATBM (alat tenun bukan mesin memerlukan perawatan yang berbeda dengan sarung biasa. Agar sarung tersebut awet dan warnanya tetap cerah harus dicuci sesuai panduan.  Panduan mencuci biasanya tertera pada hang tag yang digantungkan pada label logo. Berikut ini saya uraikan cara pencucian sarung BHS atau sarung premium lainnya berdasarkan panduan dan pengalaman pribadi saya.


1. Siapkan dua wadah air, untuk mencuci/ merendam, dan membilas. Dua wadah ini lebih memudahkan dalam pembilasan, setelah mencuci bisa langsung dibilas tanpa jeda. Sebaiknya tidak langsung membilas sarung pada aliran keran, karena mungkin saja dapat merusak warna.


2. Tuangkan sabun lerak secukupnya, sebaiknya tidak memakai sampo atau pewangi apalagi ditergen. Sabun lerak ini adalah sabun organik dari buah lerak anda bisa mendapatkannya dengan mudah di  online shop

Dalam panduan biasanya hanya disarankan menggunakan air, tapi air saja tidak menghilangkan bakteri. Banyak orang menggunakan sampo atau cairan pewangi, berdasarkan pengalaman saya sampo atau pewangi ini bisa memudarkan warna sarung meski tidak sekuat detergen. Kalau sabun lerak ini sudah saya buktikan aman tidak merusak warna. Untuk penggunaan sabun lerak ini tidak perlu banyak, gunakan tutup botol agar bisa kita atur banyaknya, satu tutup botol atau kurang sudah cukup untuk air satu ember atau baskom.

3. Celupkan sarung dan angkat berulang kali dalam kondisi bagian dalam sarung  dibalik ke luar, kalau perlu direndam sebentar saja. Beberapa corak sarung sutra apalagi produksi lawas sangat mudah pudar warnanya atau warna melebar ke pinggir, seperti motif KDT, KBS, KES. Yang mudah pudar warnanya disarankan tidak direndam. Adapun motif-motif baru tidak mengapa direndam sebentar sekitar 5 sampai 10 menit.


4. Bilas sarung sampai hilang semua busa sabun pada ember/ baskom yang sudah terisi air banyak.


5. Peras dengan lembut, tidak perlu terlalu kuat, biarkan air nanti meneter sampai habis saat penjemuran saja


6. Jemur sarung BHS dengan membentangkanya pada dua pipa/ bambu, bagian bawahnya diberi pemberat, hindari sinar matahari langsung, pastikan kondisi sarung terbalik, bagian luar sarung jadi di dalam dan pastikan tidak ada kerutan atau lipatan. Kalau tempat menjemur berpotensi terpapar sinar matahari langsung sebaiknya menjemur sarung pada sore atau malam hari, pagi hari sudah bisa diangkat. Walau tidak terkena sinar matahari langsung dengan cara dibentang sarung akan kering dengan cepat.


Pada foto di atas pipa bagian bawah itu sudah saya isi adukan pasir dan semen jadi sudah berat tidak perlu beban tambahan. Mengapa harus dibentang seperti ini?, ya agar bentuk tenunan sarung tetap rapi tidak mencong. Sarung tenun manual apalagi yang sangat rapat kalau tidak dibentang beberapa bagiannya akan menarik bagian lain jadi tampak tidak simetris ukuran panjang atau lebarnya. Dibentang saja suka berubah beberapa bagian apalagi kalau tidak dibentang. Alasan lainnya adalah agar warna sarung tidak bertumpuk atau pindah pada bagian lain. Kalau sarung berbahan sutra tidak dibentang maka sarung akan kusut dan tidak bisa rapi meski disetrika.

Lalu apakah sarung berbahan sutra atau mercerized cotton perlu disetrika?. Sarung premium kalau sudah dibentang saat penjemuran sudah rapi kembali, kerutan dan bekas lipatannya hilang jadi tidak perlu lagi disetrika. 

Adapun sarung BHS kelas Cosmo, Infinity, Classic, Excellent, atau sarung Ketjubung Platinum kerutannya tidak hilang semua, boleh disetrika dengan panas rendah dan jangan menggosok bagian stempel logo. 

Demikian pengalaman saya mencuci dan menjemur sarung BHS atau sarung premium lainnya, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment