PENAMBAHAN
HURUF DALAM PENULISAN ARAB
Beberapa
huruf ditambahkan dalam penulisan kalimat tertentu dengan beragam tujuan. Huruf
yang ditambahkan kebanyakan berupa huruf mad; alif dan wawu.
Penambahan Alif
· Alif ditambahkan setelah mim dari lafazh مِائَةٌ untuk membedakan dengan مِنۡهُ. hal ini telah
berlaku sejak belum ditemukan titik pada huruf.
مِاْئَةٌ مِاْئَتَانِ
ثَلَاثُمِاْئَةٍ/ ثَلٰثُمِاْئَةٍ تِسۡعُمِاْئَةٍ
·
Alif ditambahkan pada akhir isim-isim yang diharokati
tanwin fathah, selain ta marbuthoh, alif layyinah, hamzah yang didahului
alif dan hamzah yang ditulis dengan alif. Contoh:
جَمِيعًا سَهۡوًا مَدۡرَسَةً
فَتًى عَصًا جَزَاءً خَطَأً
· Alif ditambahkan
dalam fi’il setelah wawu jama’ah. Alif ini disebut alif
fariqoh sebagai pembeda atara wawu jamaah dengan wawu lainnya.
ضَرَبُوا لَن يَضۡرِبُوا
اِضۡرِبُوا
· أَنَا۠ bermakna “saya” ditulis
dengan tambahan alif setelah nun dibaca pendek saat washol, dibaca mad saat
waqof.
· Alif ditambahkan pada akhir bait nazhm/
syair yang yang diwaqofkan atas fathah , alif ini disebut alif ithlaq.
وَلَامٌ أَوۡ عَيۡنٌ بِمَا قَدۡ فُتِحَا * حَلۡقِي سِوَى
ذَا بِالشُّذُوذِ اتَّضَحَا
Penambahan Wawu
·
Wawu ditambahkan setelah hamzah pada isim isyaroh
أُو۟لَى
أُو۟لَاءِ أُو۟لٰئِكَ untuk membedakannya dengan harf jar إِلَى
·
Wawu ditambahkan setelah hamzah pada kalimah أُو۟لُو-أُوْلَاتُ-أُو۟لِي
yang
bermakna “mempunyai” dengan alasan yang sama pada isim isyaroh.
· Wawu ditambahkan setelah ro pada kalimah
عَمۡرٌو-عَمۡرٍو untuk membedakannya dengan kalimah عُمَرُ-عُمَرَ
Para ‘ulama
menetapkan tanda baca untuk huruf tambahan agar membedakannya dengan huruf mad.
Mereka menambahkan tanda صِفۡر مُسۡتَدِير/ nol bulat (
) untuk huruf
yang tidak dibaca saat wahsol dan waqof, dan صِفۡر مُسۡتَطِيل/ nol lonjong (
) untuk huruf
yang tidak dibaca saat washol namun dibaca saat waqof.
وَمَآ
أَنَا۠ بِطَارِدِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ