SARUNG BHS KENAPA BERUBAH TIDAK MENGGUNAKAN SUTERA SPUNSILK
Pada postingan ini saya menyampaikan kesan saya saat menggunakan sarung BHS dengan bahan mesres/ mercerized cotton, dan BHS full sutera spunsilk lawas. Saya juga ingin menyampaikan opini saya terhadap perubahan bahan sarung BHS produksi terbaru, dan alasan saya memilih membeli sarung BHS meski brand lain menawarkan harga yang lebih terjangkau dan bahan yang mungkin lebih baik.
Review Sarung BHS Royal STB Gold & BHS Mastepiece
SEA Silver
Saya punya sarung BHS Royal STB Gold dan BHS
Masterpiece SEA Silver. Kedua sarung ini berbahan cotton mercerized atau biasa
dikenal dengan bahan mesres dan dibuat dengan ATBM (alat tenun bukan mesin),
jadi murni hand made. BHS STB saya gunakan sejak 2023 dan BHS SEA saya pakai di
tahun 2024.
Meskipun berbahan sama tapi kedua sarung ini memiliki beberapa perbedaan, BHS STB ini berjahit tengah dan tidak ada tulisan ARSABA dan tumpal BHS di belakang tidak berbintang, sedangkan BHS SEA tidak berjahit tengah, ada tulisan ARSABA dan tumpal belakang berbintang. Tahun produksinya berbeda hanya saja saya tidak sempat melihat kode pruduksi di STB, kalau yang SEA ini diproduksi di tahun 2022. Kesan yang berbeda saya rasakan saat menggunakan kedua sarung ini, BHS Royal STB yang terkesan lebih tebal dan kaku daripada SEA, sedangkan Masterpiece SEA terasa lebih tipis dan lebih halus, corak songketnyapun terlihat lebih mewah menurut saya.
Informasi yang saya dapatkan dari beragam
sumber sebelum ada tulisan ARSABA BHS kelas Signature dan Masterpiece masih
menggunakan sutra spunsilk mix dengan mercerized atau lebih dikenal MS (mesres
sutra). Jadi sekarang BHS tidak lagi memproduksi sarung dengan bahan sutra
spunsilk. Dalam wawancara bersama huluful Fahmi di kanal youtube “Prespektif
Saya” yang diupload tanggal 15 Oktober 2023 Pihak BHS diwakili oleh Nur Yahya menjelaskan
alasan tidak lagi memakai sutra spunsilk pertama karena masalah suplai dan
mereka sebagai produsen harus mempertahankan keberlanjutan produk dari waktu ke
waktu kualitas produk harus sama. Kedua banyak saran dari tokoh agama, padahal
pihak BHS menjelaskan bahwa dari awal yang digunakan adalah sutra spunsilk dan
spunsilk ini adalah sutra sintetis.
Produk-Produk Sarung BHS Sekarang
Sarung BHS sekarang terbagi pada tujuh kelas;
cosmo, infinity, classic, excellent, royal, signature dan paling tinggi adalah
masterpiece. Masing-masing kelas ini ada grade gold dan silver. Kualitas
terbaik adalah gold ditandai dengan logo BHS berwarna emas, sedangkan silver
logo BHS berwarna perak. Di pasaran beredar juga grade bronze biasanya produk
yang tidak lolos QC (quality control), bahkan ada juga yang menjual BHS afkir.
Perbedaan grade gold dan silver itu pada grade silver terdapat minus meskipun
tidak tampak oleh orang awam setelah melalui quality control oleh ahli, jadi
bahannya tetap sama.
BHS Masterpiece, signature dan royal dibuat
dengan ATBM (alat tenun bukan mesin) dengan bahas dasar kain premium cotton mercerized.
Perbedaan ketiga kelas ini adalah pada kerumitan motif dan eksklusifitasnya, signature
mimiliki motif yang lebih elegan dan terbatas dari royal, masterpiece motifnya
lebih rumit elegan dan lebih terbatas daripada signature. Harga sarung dari
ketiga kelas ini beragam dari harga satu jutaan sampai lima jutaan.
BHS excellent, classic, infinity dan cosmo
dibuat dengan ATM (alat tenun mesin). Bahan dasar dari keempat kelas BHS ini beragam,
BHS excellent berbahan mercerized blend, classic invinity dan comso memiliki
komposisi bahan viscose blend. Keterangan ini saya sadur dari situs resmi BHS tertanggal
23 Desember 2020, tapi saya punya BHS classic bertuliskan mercerized mix
padahal saya beli di tahun 2023, entah mungkin produk lama. Pada kanal youtube “Prespektif
Saya” Huluful Fahmi mereview bahan-bahan sarung BHS ia dapati BHS Excellent
berbahan mercerized, sedangkan BHS Classic bahannya mercerized mix.
Perbandingan Sarung BHS Produksi terbaru dan BHS
Lawas
Pabrik memproduksi sarung premium sejak 1953
dan masih eksis juga berkembang sampai saat ini. Keunggulan produk brand ini
tidak perlu diperbebatkan. Tapi akhir-akhir ini banyak orang berkomentar BHS
telah berubah bahkan kualitasnya menurun. Namanya komentar sah sah saja semua
pasti memiliki opininya masing-masing.
Saya menggunakan sarung BHS ini sejak tahun
2011an, meskipun tidak banyak saya memiliki beberapa tipe atau motif sarung
BHS. Sampai sekarang dalam kondisi masih layak pakai saya punya BHS lawas tipe
KDT, KBS, SKG, SKE semua full sutera spunsilk. Meski bahannya sama tetap ada
terasa berbeda saat digunakan entah karena tahun produksi yang berbeda atau
karena lain tipe. Ada yang terasa sangat lembut halus dan ringan, sebagian
terasa lebih ringan dan sedikit tebal, namun semua nyaman digunakan dan tampak
jatuh tidak kaku. Sayangnya BHS berbahan MS belum pernah saya punya jadi saya
tidak bisa berkomentar.'
BHS terbaru ini sudah tidak ada yang berbahan
sutra, beberapa tahun ke belakang memang ada kelas Masterpiece sampai Royal
yang berbahan MS mesres sutra tapi sekarang sudah full mesres. Bahkan menurut
sebagian penjual sejak tahun 2017 pabrik BHS tidak lagi memproduksi sarung dengan
bahan full sutera, artinya bahan BHS full sutera terakhir adalah produksi tahun
2016 ke bawah. Alasan mengapa pabrik BHS diskontinyu memproduksi bahan sutra sudah
saya sampaikan tadi berdasarkan keterangan dari pihak pabrikan.
Kenyataan ini lantas membuat sarung BHS lawas dengan bahan FS (full sutera) banyak diburu meski sulit didapatkan yang berakibat pada melonjaknya harga BHS lawas ini. BHS lawas yang second saja laku dipasaran asalkan kondisinya layak pakai dan harganya mahal, apalagi barang BHS lawas yang kondisinya like new (seperti baru) atau bahkan ada yang baru belum pernah dipakai harganya bisa selangit, kisaran harganya di lima sampai belasan juta rupiah bahkan dua puluhan.
Lantas apakah kualitas BHS menurun? Itu kembali
pada opini dan prespektif masing-masing pengguna. Opini saya pribadi sebagai
pengguna memang dari segi bahan kualitasnya berkurang tapi corak sarung BHS
semakin menarik dan beragam, tetap tampak kilapannya elegan dan mahal. Bahan spunsilkpun
sebetulnya memiliki kekurangan seperti lebih mudah luntur, lebih sulit
perawatannya, terkadang sebagian tipe karena terlalu lembut dan ringan sehingga
menapakan bentuk kaki saat terkena angin kencang atau bahkan terangkat . Bahan
mercerized atau mesres yang digunakan pabrik BHS adalah kualitas premium jadi
nyaman untuk digunakan meski tidak selembut bahan FS dan sedikit terasa kaku
tidak jatuh. Bagaimanapun saya tetap menyukai sarung BHS yang baru atau lawas
meski lebih memilih BHS yang berbahan full sutera spunsilk.
Perbandingan Sarung BHS Berbahan Mercerized/mesres
dengan Brand Lain
Banyak orang berpendapat mending pakai sarung merek
selain BHS bahan sama tepi harga beda jauh. Opini ini sering diungkapkan
seiring perubahan bahan sarung BHS. Saya tidak menyalahkan opini ini tapi saya
memiliki pandangan yang berbeda. Saya beranggapan bahwa BHS pantas saja mematok
harga tinggi dan tetap laku dipasaran dengan beberapa alasan. Pertama BHS memiliki sejarah yang panjang
sehingga membuat brandnya terkenal diminati dan memiliki daya jual tinggi. Kedua
sarung BHS melalui proses QC yang ketat, adanya grade gold silver bahkan bronze
adalah bentuk komitmen BHS menjamin mutu produknya. Hal ini tidak ditemui pada
merek sarung tenun lainnya. Ketiga bahan mesres/ coton mercerized yang
digunakan BHS adalah kualitas terbaik. Keempat BHS terus berinovasi membuat
corak corak baru yang indah, corak-corak sarung BHS ini menurut saya lebih unik
dan eksklusif dibandik corak merek lain.
Saya memiliki beberapa sarung lain dari selain
BHS, salah satunya adalah sarung Ketjubung kelas Style kelas tertinggi di
Ketjubung dengan bahan full mesres, dibuat dengan alat tenun manual. Sarung ini enak digunakan
bahannya cukup lembut dan ada kilap seperti sutera. Sarung ini dijual kisaran sembilan
ratus ribuan sampai satu jutaan. Sarung BHS dengan bahan yang sama paling murah
kelas Royal kisaran harga satu juta tujuh ratus bahkan sekarang mencapai dua
jutaan. Saat saya gunakan BHS Royal terasa lebih rapat benangnya dan lebih
halus, sedangkan Ketjubung Style setelah duduk lama agak sulit dirapihkan.
Tahun 2024 saya berpikir untuk membeli sarung
full sutera dari Ketjubung atau Lamiri atau lainnya karena saya pikir dengan
harga yang lebih terjangkau saya sudah mendapatkan sarung full sutera. Beberapa
bulan sebelum puasa sudah saya mulai cari sarung full sutera di medsos dan market place sayangnya
tidak saya temukan corak yang saya senangi, akhirnya pilihan saya jatuh kembali
ke sarung BHS. Sekali lagi ini sebatas opini saya, setiap orang punya selera
berbeda dan pendapat yang berbeda, meski demikian sebagai pengguna saya berharap
BHS kembali memproduksi sarung sutera spunsilk agar para pecinta BHS kembali menikmati
kenyamanan khas BHS lawas yang belum tertandingi.